Karya Arini Wulandari
Terdiam aku terpuruk kaku
Tersentak tanpa kata
Hanya bisa membisu
Tanpa satu pun cahaya
Yang membangkitkan senyuman manis
Kehidupan nyata dari dentuman hati
Tersentak tanpa kata
Hanya bisa membisu
Tanpa satu pun cahaya
Yang membangkitkan senyuman manis
Kehidupan nyata dari dentuman hati
Aku hanya bisa membisu
Seakan pasrah dengan semua apa yang terjadi
Aku hanya sebutir pasir yang berserakan di pantai
Terbawa oleh gelombang yang tak menentu arah
Dan aku tak bisa menghindar
Ketika angin hembuskan aku untukmu
Aku hanyalah debu ditengah gersang
Yang mengharap hujan hentikan angin membawaku terbang
Dirimu adalah sebuah nama yang kutuliskan
Sedang aku hanyalah sebuah nama yang tak kunjung kau baca
Kucoba merajut kapas putih nan cantik
Ketika rajutan itu akan utuh,
Kau hancurkan dengan sebuah bambu yang teramat tajam
Bahagiakah kau dengan lukaku ini?
Tegakah engkau merusak rajutan yang akan utuh ini?
Masihkah kau menganggapku sebuah terminal?
Yang bisa kapan saja pergi dan datang
Ketika ia membutuhkan penumpang, ia datang
Dan ketika ia mendapatkannya lalu pergi
Biarkan Tuhan yang mengatur dentuman hati ini
Kemana tujuannya tak bisa ditentukan
Bagaikan ombak yang berjalan ke sana ke mari
Tanpa tau kemana ia akan berlabuh